Minggu, 21 Februari 2010

Dua Sisi Facebook

Situs jejaring sosial Facebook saat ini sudah sedemikian luas dan diterima secara masif sebagai produk kecanggihan teknologi informasi yang bermanfaat. Facebook demikian terkenalnya sehingga penggunanya pun tersebar dari berbagai lapisan masyarakat pemerhati informasi, mulai dari pelajar sampai dengan profesor dan bahkan seorang Presiden Obama pun begitu terkenal setelah memanfaatkan Facebook dalam kampanyenya.

Namun demikian, dibalik sisi manfaatnya yang demikian besar, akhir-akhir ini muncul berbagai kasus yang bermula dari Facebook. Mulai kasus pencemaran nama baik, sampai dengan kasus hilangnya seorang gadis bernama Marrietta Nova Triani alias Nova yang baru berusia 14 tahun asal Sidoarjo, Jawa Timur, yang kemudian diketemukan di Tangerang, Banten, lalu diketahui bahwa gadis tersebut lari dari rumah untuk menemui seorang lelaki yang baru dikenalnya melalui Facebook. Kaburnya gadis ini menjadi indikasi bahwa terdapat sisi negatif dari penggunaan situs jejaring sosial dan kekhawatiran masyarakat akan dampak buruk situs itu bukan sekadar isapan jempol.

Kasus Nova bukanlah satu-satunya kasus yang mungkin bersifat kebetulan. Nasib Nova kemudian juga menimpa seorang gadis lain asal Surabaya bernama Tiur Napitupulu (14 tahun) dan Sylvia Russarina (23 tahun) asal Semarang. Yang mengerikan adalah hilangnya anak-anak gadis itu diiringi juga tindak pelecehan seksual atau tindak pencabulan, seperti yang menimpa Nova yang mengaku telah melakukan hubungan suami istri sebanyak dua kali selama kebersamaan mereka. Artinya, Facebook atau situs jejaring sosial lainnya telah digunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk manarik manfaat seksual. Singkatnya, inikah kejahatan seksual modus baru yang mengancam anak-anak gadis berusia dini yang dengan mudahnya mengakses teknologi maju tersebut.

Teknologi informasi tak dapat dihindari dan hanya bangsa bodoh yang menolaknya. Facebook, Tweeter, Friendster, dan situs jejaring sosial lain di internet adalah produk teknologi informasi yang tidak bisa dibendung kehadirannya. Apalagi internet telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan modern dan telah diterima secara masif oleh berbagai kalangan dalam kehidupan masyarakat modern ini. Sehingga mustahil memisahkan kehidupan modern dari internet.

Oleh karena itu, keliru besar melarang anak-anak dan remaja mengakses internet dan berkomunikasi melalui situs jejaring sosial hanya karena muncul kasus-kasus serupa. Yang harus dilakukan, mengingat kian meluasnya pengguna jaring sosial itu di kalangan remaja, maka selayaknya para orang tua harus lebih berhati-hati dan melakukan pengawasan yang lebih ketat terhadap penggunaan situs ini oleh anak-anak remaja mereka. Kita juga harus terus menerus membangun kesadaran yang kritis bahwa selalu ada dua sisi dari setiap perkara, sisi terang sebagai pembawa manfaat, dan sisi gelap sebagai pembawa malapetaka. Selalu ada sisi hitam dari sisi putih. Seharusnya kita juga mengingatkan bahwa dibalik manfaatnya yang luar biasa dari situs jejaring sosial itu, terdapat pula sis bahaya yang sama dahsyatnya. Bukankan selalu ada dua sisi dari sebuah koin?

Maka pilihannya adalah membuat anak-anak lebih cerdas, lebih cermat, dan lebih berhati-hati dalam mengakses internet. Sebab, seperti dunia nyata, dunia maya pun dipenuhi bahaya dan tipu muslihat.

Sumber : Media Indonesia

Kamis, 28 Januari 2010

Affiliate Marketing..

Akhirnya saya beranikan diri untuk action atau mencoba menjadi internet marketing. Akhir-akhir ini saya tertarik dengan bisnis ClickBank yang katanya dapat memberikan kita penghasilan ribuan dollar dalam jangka panjang.

Hal ini bermula dari suatu email yang masuk ke inbox saya dari seseorang, itu SPAM, tetapi whatever lah, saya hanya berfikir positif, mungkin itu juga sebagai jalan bagi saya untuk mencoba sesuatu yang baru.
Isi email itu tak lain adalah menawarkan multi bisnis di internet yang salah satunya adalah Click Bank, yaitu Acme People Search yang intinya mengajak kita untuk gabung di grup ini secara Free. Bahkan ada imablan, yaitu dengan mengikuti langkah-langkah yang sudah ditentukan (3 langkah), maka kita akan diberi 'modal' sebesar US$125 dalam tempo 24 jam. Wow, tentu tak ada ruginya untuk dicoba. Bayangkan daripada kita browsing kesana kemari, atau melototin facebook/tweeter melulu, mendingan waktunya digunakan untuk hal yang lebih bermanfaat. Mau coba, silahkan Klik DISINI



Selasa, 10 Maret 2009

Anak Sakit


Hal yang paling dikhawatirkan setiap orang tua adalah keadaan anaknya. Kalau anaknya sakit, semua orang tua pasti panik, takut, dan gelisah. Apalagi kalau anaknya masih balita, panas dikit saja sudah merupakan kekhawatiran yang mendalam bagi orang tuanya.

Minggu kemarin, hal itu saya rasakan. Anak (satu2nya) sakit panas sampai anaknya berhalusinasi. Hal ini sangat menggangu pikiran. Dan kita akan selalu berpikir yang terburuk. Apalagi saat ini sedang musim DBD. Waduh..gimana kalau kena DBD?

Setelah di bawa ke dokter dan diajak main (sama papanya), alhamdulillah panasnya segera turun dan alhamdulillah anakku kembali sehat, ceria, bisa sekolah lagi. Semoga terus sembuh yah nak. Selamat ulang tahun!

Rabu, 04 Maret 2009

Kejamnya Ibukota....

Baru 2 bulan ini saya kembali bekerja di ibukota jakarta tercinta. Memang bukan baru kali ini saya kerja di jakarta. Sejak tahun 1997, pertama saya kerja, ya di jakarta. Tahun 2004 saya pindah tempat kerja ke luar jawa, di salah satu kota di pulau sulawesi. Sukaduka saya rasakan hidup diperantauan, jauh dari kampung halaman ceileh... jadi sedih... Tahun 2007 pindah lagi....tapi masih di sulawesi juga ..duh sedih lagi. Dan baru tahun 2009 ini kembali ke ibukota Jakarta.
Jakarta memang begitu ramai, beda dgn di sulawesi sana (ya iya lah..masa iya2 dong). Tapi justru karena rame itulah, saya jadi pusing dan kembali membayangkan betapa enaknya tinggal di sulawesi yg gak pernah macet. Memang benar bahwa kadang kenikmatan itu baru kita rasakan kadang ketika kita sudah tidak memilikinya lagi....
Hidup di jakarta, jadi anak kost lagi....oh kejamnya.......


Selasa, 24 Februari 2009

Bisnis Internet

Akhir-akhir saya begitu tertarik dengan yang namanya bisnis internet. Entah itu jadi reseller dan yang paling saya inginkan adalah saya ingin memiliki website sendiri sehingga bisa menjadi mesin uang buat saya.
Akhirnya saya googling dan menemukan begitu banyak situs yang menawarkan "mesin uang" itu. Semua menarik dengan produk-produk yang mungkin akan bermanfaat untuk saya. Tetapi semakin banyak melihat semakin banyak pilihan, semakin pusing juga untuk memilih. Yang lebih parahnya, saya jadi sedikit pesimis dengan "cita-cita" untuk memiliki website sendiri tadi. Kenapa? karena sudah begitu banyak website yang menawarkan berbagai macam produk, seperti e-book, dll.

Senin, 02 Februari 2009

Change! Yes We Can!

Akhir-akhir ini kita seolah-olah tersihir oleh Presiden Amerika Serikat yang baru, Barack Husein Obama Jr. atau kita sebut Obama saja, dengan slogannya "Change!, Yes We Can". Ya..Obama dengan idiomnya tersebut seolah-olah menawarkan air kepada orang-orang yang sedang kehausan. Orang-orang yang sudah "muak" dengan kelakuan George "Korban Sepatu" Bush Jr. begitu gembira menyambut Obama dengan perubahan yang dia tawarkan. Tapi.. disini saya tidak akan membahas tentang Obama lebih jauh..biar saja orang lain yang bicara Obama.

Saya hanya tertarik dengan slogannya "Change, Yes We Can!". Ya kita pasti dapat berubah (kalau kita mau).

Terkadang kita merasa jenuh dengan keadaan di sekitar kita, baik itu di lingkungan pekerjaan maupun keluarga. Kita kadang stress memikirkannya. Apa yang bisa kita lakukan? tidak ada. Jawabnya, sekali lagi kadang "Tidak Ada". Yang pasti...pusing deh!

Sekali lagi, kita kadang merasa jenuh, tetapi kita takut untuk keluar dari zona nyaman kita. Kita mau berubah, tetapi kita takut untuk berubah. Sehingga perubahan pada diri kita hanya menjadi anggan-angan belaka.

Senin, 02 Juni 2008

Semua terjadi karena suatu alasan

Semua dimulai dari impianku. Sejak kecil aku ingin menjadi astronot. Aku ingin terbang ke luar angkasa. Tetapi aku tidak memiliki sesuatu yang tepat. Aku tidak memiliki gelar. Dan aku bukan seorang pilot. Namun, sesuatu pun terjadilah….

Gedung Putih mengumumkan mencari warga biasa untuk ikut dalam penerbangan 51-L pesawat ulang-alik Challanger. Dan warga itu adalah seorang guru. Aku warga biasa, dan aku seorang guru. Hari itu juga aku mengirimkan surat lamaran ke Washington. Setiap hari aku berlari ke kotak pos. Akhirnya datanglah amplop resmi berlogo NASA. Doaku terkabulkan. Aku lolos penyisihan pertama. Ini benar-benar terjadi padaku.

Selama beberapa minggu berikutnya, perwujudan impianku semakin dekat saat NASA mengadakan test fisik dan mental. Begitu test selesai, aku menunggu dan berdoa lagi. Aku tahu aku semakin dekat pada impianku. Beberapa waktu kemudian, aku menerima panggilan untuk mengikuti program latihan astronot khusus di Kennedy Space Center.

Dari 43.000 pelamar, kemudian 10.000 orang, dan kini aku menjadi bagian dari 100 orang yang berkumpul untuk penilaian akhir. Ada simulator, uji klaustrofobi , latihan ketangkasan , percobaan mabuk udara. Siapakah di antara kami yang bisa melewati ujian akhir ini ?

Tuhan, biarlah diriku yang terpilih, begitu aku berdoa. Lalu tibalah berita yang menghancurkan itu. NASA memilih orang lain yaitu Christina McAufliffe. Aku kalah. Impian hidupku hancur. Aku mengalami depresi. Rasa percaya diriku lenyap, dan amarah menggantikan kebahagiaanku. Aku mempertanyakan semuanya. Kenapa Tuhan? Kenapa bukan aku?

Bagian diriku yang mana yang kurang? Mengapa aku diperlakukan kejam ?

Aku berpaling pada ayahku. Katanya: "Semua terjadi karena suatu alasan."

Selasa, 28 Januari 1986, aku berkumpul bersama teman-teman untuk melihat peluncuran Challanger. Saat pesawat itu melewati menara landasan pacu, aku menantang impianku untuk terakhir kali. Tuhan, aku bersedia melakukan apa saja agar berada di dalam pesawat itu. Kenapa bukan aku? Tujuh puluh tiga detik kemudian, Tuhan menjawab semua pertanyaanku dan menghapuskan semua keraguanku saat Challanger meledak, dan menewaskan semua penumpang.

Aku teringat kata-kata ayahku: "Semua terjadi karena suatu alasan." Aku tidak terpilih dalam penerbangan itu, walaupun aku sangat menginginkannya karena Tuhan memiliki alasan lain untuk kehadiranku di bumi ini. Aku memiliki misi lain dalam hidup. Aku tidak kalah; aku seorang pemenang....

Aku menang karena aku telah kalah. Aku, Frank Slazak, masih hidup untuk bersyukur pada Tuhan karena tidak semua doaku dikabulkan.

Tuhan mengabulkan doa kita dengan 3 cara:
1. Apabila Tuhan mengatakan YA. Maka kita akan mendapatkan apa yang kita minta.
2. Apabila Tuhan mengatakan TIDAK. Maka mungkin kita akan mendapatkan yang lain yang lebih sesuai untuk kita.
3. Apabila Tuhan mengatakan TUNGGU. Maka mungkin kita akan mendapatkan yang terbaik sesuai dengan kehendakNYA.

Oleh sebab itu bersyukurlah dan berprasangka baiklah selalu terhadap apa yang kau terima saat ini apapun itu kondisinya ……………